------****-------
Indonesia yang besarnya sama dengan benua Eropa dan dengan penduduk yang setara Amerika Serikat rasanya agak mustahil dapat terkelola dengan baik jika masih mengandalkan pola pengelolaan setengah-setengah seperti sekarang ini. Setengah sentralistik-setengah otonomi.
Agaknya kaum mudahari ini perlu melakukan pengkajian lebih serius dan mendalam untuk mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh sebuah sistem yang mampu menjawab tantangan jaman 20 hingga 40 tahun yang akan datang. Sebuah sistem yang memungkinkan seluruh rakyat dapat terbebas lepas dari kemiskinan, ketidakadilan, kebodohan, mentalitas inlander-minder. Sebuah sistem yang memungkinkan setiap orang mampu mengekspresikan dirinya dan budayanya untuk memperkaya ke-bhineka-an Nusantara.
Kenapa kaum muda? Karena kaum mudalah yang akan saat ini paling bertanggunjawab terhadap masa depan bangsa dan rakyat Indonesia di masa yang akan datang. Mereka yang telah mapan di pucuk-pucuk ranting hingga akar kekuasaan itu secara natural akan menyukai sistem negara yang seperti ini. Sistem negara yang hukumnya bisa dipermainkan Sebuah sistem yang eksploitasi antar individunya, antar si kaya dan si miskinnya, antar si pintar dan si bodohnya masih terus berlangsung hingga kini. Mereka tak akan mau menyempatkan diri untuk memikirkan masa depan bangsanya lagi. Aku bertaruh untuk itu!
Kekayaan manusia, budaya, alam dan sejarahnya Indonesia perlu diselamatkan sebagai sebuah modal hidup bagi generasi selanjutnya. Salah satu caranya adalah dengan mengerahkan segala potensi rakyat Indonesia dengan pilar hukum yang kuat dan tak pandang bulu. Dan karena Nusantara ini terdiri dari daerah dan budaya yang beranekaragam, maka segenap rakyat di daerah harus dapat didorong untuk turut serta membangun Republik ini dengan cara dan gayanya masing-masing. Biarlah pertahanan, moneter, dan hubungan luar negeri kita amanahkan kepada pemerintah pusat untuk melaksanakannya.
Harapannya, di tahun-tahun yang akan datang cucu kita akan semakin bangga dengan ke-Indonesiaannya. Ke-Indonesiaan yang digdaya manusianya, sistemnya dan budayanya. Sebuah sistem yang hanya akan terbangun jika Negara di kelola secara desantralistik penuh. Biarlah cucu kita yang kelak akan menamakan Republik dengan sistem baru itu, apakah Republik Indonesia Serikat ataukah United States of Indonesia. Terserah. Yang jelas kita ingin kelak cucu kita nantinya harus merasa bangga bahwa bangsanya yang memiliki jumlah penduduk yang setara dengan USA juga memiliki daya pengaruh yang setara pula dengan negara adidaya itu.
***
Bungben
Tidak ada komentar:
Posting Komentar